Minggu, 11 November 2012

Penetasan Telur

Penetas telur ini pernah saya buat sekitar 18 tahun yg lalu. Dengan modal sepasang ayam kampung (1 jago dan 1 betina), dalam jangka waktu 2 bulan jumlah ayam menjadi 40 ekor. Jumlah akan semakin berlipat bila anak ayam betina sudah dapat bertelur juga (usia 6-7 bln). Bisa dibayangkan, dalam jangka waktu 6 bulan jumlahnya bisa menjadi ratusan (dengan asumsi menghasilkan minimal 20 telur/ bulan). Rata2 ayam kampung menghasilkan 8-14 butir per musim bertelur.
Triknya adalah telur2nya kita tetaskan sendiri, sehingga sang induk, setelah istirahat seminggu, kita kawinkan kembali, akan bertelur lagi. Sedikit banyaknya ayam yg dihasilkan tergantung dari jumlah telur yg dihasilkan sang induk.
Harus diingat bahwa telur yang tidak dibuahi oleh sang jago tidak akan menghasilkan apa2. Walaupun betinanya adalah petelur, tapi bertelurnya karena hasil rangsangan makanannya. Entah kalau anda adalah ahli rekayasa genetik, itu lain soal.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah ketekunan dan keikhlasan anda membolak balikkan telur 4, 6, atau 8 jam sekali selama 21 hari. Bila tidak sanggup, lebih baik jangan dilakukan.
Bahan inkubator:
- Triplex 6mm uk P: 40 cm L:30 T: 35 cm (ukuran tidak mutlak, atau menurut selera).
- Fitting lampu, bohlam 40w [atau menggunakan beberapa untai lampu natal (20 lampu di seri/untai, karena bohlammya 12v)]. Yang penting dapat memanaskan box hingga 37°C .
- Elektrik minifan ex komputer, trafo 9-12vct 0.5A, 2 bh diode in4001. Gunanya untuk meratakan sirkulasi panas didalam box. Bila dg 12v terlalu kencang, pakailah yg 9v.
- Busa/spon, atau bahan yg mencegah panas keluar dari box
- Termometer ruangan. Harganya sekitar Rp 15.000 an (dahulu, entah sekarang)
- Sterofoam (tempat telur) tebal 10mm. Lubangi ¼ dari diameter telur, yang penting telur dpt berdiri tegak. Banyaknya lubang terserah anda, tapi minimal tersedia 15 lubang.
- wadah air. Bisa kaleng atau ex botol plastik air mineral atau mangkuk kecil. Agar udara selalu lembab.
- Solder (untuk membentuk lubang tempat telur berdiri). Atau kalau rajin boleh pakai cutter.
- Lem aibon. Gunanya untuk merekatkan busa/spon kedinding dalam box.


- Bila mulai bertelur, jangan diambil dulu. Biarkan sampai si betina terbiasa dengan tempat eramannya. Setelah terdapat beberapa telur ambillah, tapi sisakan satu atau dua butir, agar si betina tidak bingung. Khusus untuk betina yang baru pertama kali bertelur, telur perdananya (disebut juga sebagai telur ayam dara, cirinya masih terdapat darah) lebih baik untuk dikonsumsi saja (atau dijual lebih mahal dari yang lain, karena (katanya) banyak khasiatnya. Entah untuk panglaris, tolak bala, atau pengobatan). Bila sudah tidak lagi bertelur barulah ambil semuanya.
- Sebelum telur dimasukkan kedalam inkubator bersihkan terlebih dahulu dari kotoran2 dengan menggunakan lap yang dibasahi air hangat.
- Pastikan suhu inkubator stabil pada 36°-38°C (usahakan di 37°) berapapun banyaknya telur yang ada. Jika lebih maka bukalah (dengan menggeser) ventilasi yang ada diatas box sampai suhu kembali stabil.
- Balikkan telur 180 derajat setiap 6 atau 8 atau 12 jam sekali. Lakukan hingga mendekati menetas (antara 19 s/d 21 hari).
- Air yang ada didalam fungsinya untuk melembabkan. Pastikan selalu terisi.
- Cek kondisi telur dengan meneropongnya diatas lampu senter/bohlam 5w. Bila sampai 7 hari telur tidak ada titik hitam yang bergerak, maka telur ini gagal. Singkirkan saja. Titik hitam ini adalah embrionya. Makin lama makin membesar, bergerak kesana kemari. Bila anda tertarik dengan apa yang terjadi pada proses sebuah kelahiran, maka ini adalah cara mudah untuk mengetahui tahapan2 bagaimana sebuah makhluk tercipta. Luar biasa!! Oleh sebab itu ingatlah selalu asal manusia itu darimana (dari setetes air, lalu menjadi segumpal darah, lalu tumbuh tulang belulang, hingga akhirnya menjadi sempurna). Jangan mentang2 sudah berhasil/sukses/berkuasa lalu menjadi lupa diri.
- Bila ada yang menetas, pindahkan ke kandang yang terpisah, agar telur yang ada tidak menjadi mainannya (alias dipatuki). Adakalanya anak ayam kesulitan memecahkan kulit telurnya (mungkin sungsang kalau diibaratkan manusia), maka tugas andalah membantu memecahkan cangkangnya sedikit demi sedikit (jangan sekaligus supaya anak ayam tidak shock).
-Anak ayam yang sudah menetas dan terpisah dikandang tersendiri secara naluri akan berperilaku seperti ayam pada umumnya, yaitu mematuk-matuk. Maka sediakanlah makanannya; bisa diwadah atau disebar disekitarnya. Jangan lupa juga untuk disediakan wadah air minum. Pada saat ini adalah baik bila dibuatkan kandang khusus anak ayam.
- Bila PLN mati, maka gunakanlah lampu minyak (lampu teplok), tempatkan sedemikian rupa sehingga panasnya (bukan asapnya!) dapat mengalir kedalam box.